Selasa, 12 April 2011

Konsep Diri

Ismail (2001), menjelaskan bahwa konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam hubungan interpersonal, karena setiap orang akan bertingkah laku sesuai dengan konsep dirinya. Artinya bahwa bila konsep diri seseorang positif, maka individu akan cenderung mengembangkan sikap-sikap postitif mengenai dirinya sendiri, seperti rasa percaya diri yang baik serta kemampuan untuk melihat dan menilai diri sendiri secara positif. Inividu dengan konsep diri positif cenderung akan dapat menimbulkan tingkah laku penyesuaian yang baik dengan lingkungan sosial.
Sebaliknya bila seseorang memiliki konsep diri yang negatif, maka individu tersebut cenderung akan mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah diri, merasa ragu, dan kurang percaya diri. Individu dengan konsep diri yang negatif akan mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sosial.
Brooks dan Emmert (dalam Rahmat, 1996), mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan karakteristik seseorang dengan konsep diri positif dan seseorang dengan konsep diri negatif. Perbedaan tersebut dapat ditunjukkan melalui beberapa indikator dari:
a.    Orang dengan konsep diri positif, dapat dilihat jika mereka : (1) Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah; (2) Merasa setara atau sederajat dengan orang lain; (3) Menerima pujian tanpa rasa malu; (4) Menyadari bahwa setiap orang memilki berbagai perasaan, keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya dapat diterima oleh masyarakat; (5) Memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri; (6) Memiliki kesanggupan dalam mengungkapkan aspek yang tidak disenangi dan berusaha untuk merubahnya.
b.    Orang dengan konsep diri negatif, dapat dilihat jika mereka : (1) Peka terhadap kritik, namun di persepsi sebagai upaya orang lain untuk menjatuhkan harga dirinya; (2) Cenderung menghindari dialog yang terbuka; (3) Selalu mempertahankan pendapat dengan berbagai logika yang keliru;   (4) Sangat respek terhadap berbagai pujian yang ditujukan pada dirinya dan segala atribut atau embel-embel yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya; (5) Memiliki kecenderungan bersikap hiperkritis terhadap orang lain; (6) Jarang bahkan tidak pernah mengungkapkan penghargaan atau pengakuan terhadap kelebihan orang lain; (7) Memiliki perasaan mudah marah, cenderung mengeluh dan meremehkan orang lain; (8) Merasa tidak disenangi dan tidak diperhatikan oleh orang banyak, karena itulah cenderung bereaksi untuk menciptakan permusuhan; (9) Tidak mau menyalahkan diri sendiri namun selalu memandang dirinya sebagai korban dari sistem sosial yang tidak benar; (10) Pesimis terhadap segala yang bersifat kompetitif, enggan bersaing dan berprestasi, serta tidak berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya.
Berdasarkan pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa individu dengan konsep diri positif, cenderung mengembangkan sikap-sikap postitif mengenai dirinya sendiri, dan sebaliknya inividu dengan konsep diri negatif, maka individu tersebut cenderung akan mengembangkan nilai-nilai atau pandangan yang negatif tentang segala kondisi atau sistem sosial yang ada.
Konsep diri yang dimiliki oleh seseorang, baik poistif maupun negatif akan mempengaruhi cara penilaian individu tersebut mengenai dirinya dan lingkungan karena itu akan sangat mempengaruhi perilakunya. Individu akan cenderung bertingkah laku sesuai dengan konsep diri yang dimilikinya.
sumber : http://duniapsikologi.dagdigdug.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar